BBPPMPV/BPPMPV Harus Cetak Agen Perubahan di Lembaga Pendidikan Vokasi

Menengok peran penting Balai Besar/Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV/BPPMPV) yang berada di hulu untuk menyiapkan dan menguatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan bidang pendidikan vokasi, Kemendikbud melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi bekerja sama dengan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) menyelenggarakan program "Workshop Penguatan Ekosistem SMK melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan" yang diikuti oleh BBPPMPV/ BPPMPV, kepala sekolah menengah kejuruan (SMK), perwakilan dari Direktorat Mitras DUDI, dan pendidikan tinggi mitra Ditjen Pendidikan Vokasi di Kaliurang, Yogyakarta (30/9).
Kerja sama ini dilakukan dengan tujuan untuk mendukung penciptaan ekosistem pendidikan yang positif dalam rangka menyiapkan peserta didik SMK yang berkarakter dan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Adapun dengan terselenggaranya kegiatan ini diharapkan dapat menginternalisasi tugas dan tanggung jawab BBPPMPV/ BPPMPV sebagai pemimpin lembaga yang berfungsi untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan vokasi, serta kepala sekolah SMK untuk menyiapkan peserta didik agar menjadi lulusan yang memiliki karakter budaya kerja yang baik dan berkompetensi unggul melalui pengembangan ekosistem yang lebih baik.
Karena dengan perkembangan industri 4.0, bukan hanya hard skill yang menjadi keunggulan seorang calon tenaga kerja, namun juga kemampuan masing-masing individu dalam beradaptasi sehingga pendidikan karakter atau soft skill sangatlah penting ke depannya. Untuk itu, sumber daya tenaga pengajar harus memahami betul bagaimana konsep pendidikan karakter yang bisa diterapkan ke peserta didik. "Kepala sekolah juga harus memiliki karakter yang kuat sebagai pembangun yang mencakup fungsi sebagai motivator, inovator, organizing, dan controlling dalam pelaksanaan pembelajaran di SMK," jelas Wikan.
Dalam kesempatan ini, Wikan Sakarinto selaku Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi menjelaskan peran penting yang diemban oleh BBPPMPV/BPPPMPV sebagai kawah candradimuka bagi para pendidik dan tenaga kependidikan sekolah vokasi. "Kepala BBPMPV/BPPMPV harus memiliki visi dan pola pikir sebagai agen perubahan agar dapat menjadi motor penggerak di lembaganya dalam menciptakan agen perubahan di lembaganya maupun di lembaga pendidikan, dalam hal ini sekolah menengah kejuruan," tegas Wikan.
Karena dengan perkembangan industri 4.0, bukan hanya hard skill yang menjadi keunggulan seorang calon tenaga kerja, namun juga kemampuan masing-masing individu dalam beradaptasi sehingga pendidikan karakter atau soft skill sangatlah penting ke depannya. Untuk itu, sumber daya tenaga pengajar harus memahami betul bagaimana konsep pendidikan karakter yang bisa diterapkan ke peserta didik. "Kepala sekolah juga harus memiliki karakter yang kuat sebagai pembangun yang mencakup fungsi sebagai motivator, inovator, organizing, dan controlling dalam pelaksanaan pembelajaran di SMK," jelas Wikan.